Review Komik The Lord’s Coins Aren’t Decreasing?!. Di akhir 2025, “The Lord’s Coins Aren’t Decreasing?!” tetap jadi manhwa isekai regression yang paling sering dibahas di forum komik. Adaptasi dari web novel karya Dan Hee, ilustrasi oleh Cheon Ji Hae, seri ini sudah rilis lebih dari 100 chapter sejak 2021 dan terus update mingguan. Cerita tentang pedagang jenius yang mati tragis karena tipu daya dimensi, lalu bangkit di masa lalu dengan pengetahuan masa depan, langsung bikin pembaca penasaran: gimana kalau kekuatan utama adalah “uang nggak pernah habis”? Dengan campuran ekonomi, revenge, dan elemen fantasy, manhwa ini unik di tengah lautan isekai klise, meski kadang dikritik pacing lambat. INFO CASINO
Plot yang Cerdas dan Berbasis Ekonomi: Review Komik The Lord’s Coins Aren’t Decreasing?!
Aaron Steelegard dulunya pedagang top di pusat perdagangan dimensi, tapi dikhianati musuh-musuhnya yang rampas semua kekayaan, sampai mati tragis. Bangkit di tubuh dirinya yang lebih muda, Aaron dapat kesempatan kedua: buku misterius yang bikin koinnya “nggak pernah berkurang” saat trading antar dunia. Awalnya dia bangun kekayaan pelan-pelan di desa kecil, pakai info masa depan untuk beli aset murah seperti tambang timah atau tanah subur yang nanti jadi emas.
Alurnya linier tapi strategis: dari pedagang kecil jadi lord wilayah, sambil balas dendam ke para penipu. Yang bikin beda, nggak ada pertarungan sihir bombastis – konflik lebih ke intrik ekonomi, seperti manipulasi pasar atau aliansi guild. Arc awal fokus build-up kekayaan, tengah tambah politik kerajaan, akhirnya klimaks lawan musuh dimensi. Twist soal buku misterius yang ternyata punya harga tersembunyi bikin pembaca tegang, tapi kadang pacing terasa lambat di chapter info-dump soal trading.
Karakter yang Kuat tapi Kurang Dinamis: Review Komik The Lord’s Coins Aren’t Decreasing?!
Aaron adalah MC regression paling cunning: pintar hitung untung rugi, tapi punya sisi dingin yang bikin dia relatable sebagai “money grubber” yang balas dendam tanpa ampun. Dia nggak OP secara fisik, tapi otaknya bikin musuh kaya raya jatuh miskin. Heroine utama, putri bangsawan yang jadi mitra dagang, tambah elemen romance ringan – dia kuat tapi sering jadi “damsel” di arc awal. Antagonis seperti saudagar dimensi yang dulu tipu Aaron punya backstory gelap, bikin konflik nggak hitam-putih.
Karakter sampingan seperti saudara Aaron atau petualang teman bagus buat dukung plot, tapi sering dikritik kurang berkembang – lebih kayak pion di papan catur ekonomi. Ilustrasi Cheon Ji Hae bikin desain mereka eye-catching: Aaron tampak biasa tapi mata tajamnya nunjukin kecerdasan, sementara musuh-musuhnya punya aura mewah yang kontras.
Gaya Seni dan Pacing yang Campur Aduk
Seni Cheon Ji Hae clean dan detail: panel trading antar dimensi penuh elemen visual seperti portal cahaya dan koin mengkilap, bikin ekonomi terasa hidup. Action minim, tapi saat muncul (seperti duel saudagar), efeknya dramatis tanpa berlebih. Pacingnya seimbang di awal – build-up lambat tapi engaging – tapi mulai volume 5-6, chapter-chapter panjang soal strategi dagang bikin beberapa pembaca drop. Humor ringan dari reaksi NPC yang kaget liat Aaron “print uang” jadi penyelamat.
Kesimpulan
“The Lord’s Coins Aren’t Decreasing?!” adalah manhwa regression yang sukses karena fokus ekonomi dan revenge yang pintar, bukan cuma power fantasy klise. Aaron sebagai MC cunning bikin cerita segar, meski pacing lambat dan karakter sampingan kurang dalam jadi minus. Di 2025, dengan chapter baru yang lagi panas soal konspirasi dimensi, seri ini masih layak diikuti buat fans isekai strategi. Bukan masterpiece, tapi cukup buat bikin malam baca seru – baca sekarang, dan rasakan gimana satu buku misterius bisa ubah nasib seorang pedagang jadi legenda.