Review Komik Star Ginseng Store

review-komik-star-ginseng-store

Review Komik Star Ginseng Store. Di tengah maraknya cerita fantasi epik dan aksi penuh ledakan di dunia manhwa, muncul sebuah karya yang justru merangkul kesederhanaan kehidupan remaja. Star Ginseng Store, manhwa karya Hyuno yang pertama kali dirilis pada 2019 melalui Naver Webtoon, kini menjadi salah satu judul paling dibicarakan di kalangan penggemar komik Korea. Hingga akhir September 2025, seri ini telah mencapai lebih dari 166 chapter, dengan volume cetak keenam yang baru saja habis stok di toko-toko buku Asia. Popularitasnya tak main-main: rating rata-rata 8.58 dari 111 ulasan di platform VyManga, dan diskusi panas di Reddit yang mencapai ratusan komentar baru-baru ini. Bagi pembaca yang bosan dengan trope hero overpowered, manhwa ini menawarkan angin segar berupa slice-of-life sekolah yang dibalut romansa ringan dan komedi halus. Kisahnya menggambarkan hari-hari remaja di era 2000-an, penuh nostalgia tapi tetap relevan dengan isu persahabatan dan cinta pertama. Tak heran jika komunitas online seperti r/manhwa menyebutnya sebagai “strawberry jam” bagi pecinta genre romancey slice-of-life. Artikel ini akan mengupas lebih dalam mengapa Star Ginseng Store layak jadi bacaan wajib, mulai dari sinopsis hingga analisis kekuatan dan kelemahannya. BERITA BOLA

Apa Sinopsis dari Komik Ini: Review Komik Star Ginseng Store

Star Ginseng Store mengikuti perjalanan Ji Suwon, seorang siswa SMA kelas satu yang biasa-biasa saja kecuali bakatnya yang luar biasa dalam menggambar. Cerita dibuka dengan momen klasik remaja: Suwon jatuh cinta pertama kali pada Kim Harang, gadis di sebelahnya saat les academy. Namun, kenyataan pahit datang saat ia tahu Harang sudah punya pacar, membuat Suwon depresi dan bersumpah untuk menjalani hidup SMA yang “ordinari” tanpa drama. Nasib berkata lain. Di sekolah barunya, ia bertemu Seol Hyorim, gadis tercantik yang langsung mencuri hatinya. Demi mengekspresikan perasaan, Suwon diam-diam menggambar sketsa Hyorim yang indah, tapi malah ketahuan oleh Yang Jinsu, teman sekelas yang usil. Gambar itu pun tersebar, termasuk ke tangan Hyorim sendiri, memicu kekacauan lucu sekaligus memalukan.

Dari situ, plot berkembang ke arah yang lebih dinamis. Suwon tak lagi sekadar patah hati; ia mulai mengeksplorasi bakatnya dengan menggambar komik tentang teman-teman Hyorim, termasuk pasangan sahabatnya. Ini tak hanya membuatnya populer di kalangan cowok-cowok sekolah, tapi juga membuka pintu persahabatan baru. Cerita berlatar era 2000-an yang old-fashioned—ponsel jadul, seragam sekolah kaku, dan nongkrong di warung kopi—tapi tetap fresh dengan elemen drama ringan seperti mantan pacar Hyorim yang muncul kembali, membuat Suwon merasa seperti “pilihan kedua”. Secara keseluruhan, sinopsis ini menjanjikan perpaduan romance, komedi, dan slice-of-life tanpa elemen supernatural berlebih, fokus pada pertumbuhan karakter melalui kesalahan sehari-hari.

Apa yang Membuat Komik Ini Sangat Populer: Review Komik Star Ginseng Store

Kesuksesan Star Ginseng Store tak lepas dari pendekatan uniknya yang menjauh dari formula klise manhwa sekolah. Alih-alih menjadikan protagonis sebagai pewaris kaya atau petarung tangguh, Hyuno memilih Suwon sebagai “orang biasa” yang menang dengan bakat gambarnya—sesuatu yang relatable bagi banyak pembaca remaja. Ini menciptakan narasi alami tentang action, romance, dan friendship yang terasa organik, seperti ulasan di MyAnimeList yang memuji bagaimana cerita “mencampur elemen-elemen itu tanpa paksaan”. Komedi datang dari situasi awkward, seperti ide teman-teman Suwon yang cabul untuk bikin komik 18+ demi popularitas, yang bikin pembaca ngakak sambil menggelengkan kepala.

Nostalgia era 2000-an juga jadi magnet kuat. Gambaran hari-hari sekolah dengan gadget minim dan interaksi tatap muka langsung membangkitkan kenangan bagi generasi milenial, sementara Gen Z melihatnya sebagai escapism dari dunia digital saat ini. Di Reddit, thread rekomendasi membandingkannya dengan Love Revolution, dengan 50 upvote dan 32 komentar yang meminta judul serupa—bukti komunitas yang solid. Selain itu, seni Hyuno yang clean dan ekspresif, terutama panel-panel gambar Suwon, menambah daya tarik visual. Hingga 2025, manhwa ini telah diikuti 103 orang di VyManga dengan 29.405 views, dan diskusi terbaru di r/manhwa (Juni 2025) menyoroti bagaimana plot twist mantan pacar menambah kedalaman emosional tanpa merusak vibe ringan. Popularitasnya juga terlihat dari penjualan volume cetak, seperti vol.7 yang terbit Mei 2023 dan langsung laris, menjadikannya salah satu webtoon sekolah paling dibaca di Naver Series.

Sisi Positif dan Negatif dari Komik Ini

Secara keseluruhan, Star Ginseng Store unggul dalam menghadirkan cerita yang autentik dan menghibur. Positif pertama adalah pengembangan karakter yang solid: Suwon tumbuh dari pemalu jadi percaya diri melalui gambarnya, sementara Hyorim bukan sekadar “gadis cantik” tapi punya lapisan emosi dari masa lalunya. Ini membuat romance terasa earned, bukan instan. Komedi slice-of-life-nya juga top, dengan momen-momen kecil seperti maraton baca chapter 200+ yang disebut “terharu” oleh fans di Komikcast, di mana ending season 1 bikin pembaca emosional. Seni yang vibrant dan pacing yang seimbang—tak terlalu lambat di awal season 2 meski sempat boring—juga jadi nilai plus, cocok untuk binge-reading.

Tapi, tak ada yang sempurna. Negatif utama adalah trope romance yang kadang predictable, seperti munculnya mantan pacar Hyorim yang bikin Suwon terlihat sebagai second choice—seperti keluhan di Reddit Juni 2025, di mana pembaca merasa “quite alright early chapters, but then girl’s ex comes butting in”. Ini bisa bikin frustrasi bagi yang suka plot linier tanpa drama eksternal. Selain itu, panjang seri (sudah 166 chapter) berisiko kehilangan momentum jika elemen komedi tak sekuat awal, meski Hyuno biasanya pulih cepat. Beberapa ulasan juga sebut dialog awal terlalu sederhana, kurang mendalam untuk isu toksik persahabatan lama Suwon. Meski begitu, kekurangan ini tak mengurangi pesona keseluruhan, terutama bagi fans genre ringan.

Kesimpulan

Star Ginseng Store adalah bukti bahwa cerita sederhana bisa menyentuh hati lebih dalam daripada epik rumit. Dengan sinopsis yang relatable, popularitas dari nostalgia dan komedi cerdas, serta keseimbangan positif-negatif yang membuatnya manusiawi, manhwa ini layak jadi pilihan utama bagi siapa saja yang rindu vibe sekolah tanpa beban. Di 2025, saat tren manhwa condong ke isekai, karya Hyuno ini mengingatkan kita pada esensi storytelling: pertumbuhan melalui kegagalan kecil. Jika Anda belum baca, mulai sekarang—siapa tahu, seperti Suwon, bakat tersembunyi Anda pun terungkap. Rating pribadi: 8.5/10, recommended untuk semua umur yang suka tawa dan air mata manis.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *