Petualangan Epik Pemain di Komik I Took Over The System. Pada awal November 2025 ini, saat akhir tahun mendekat dengan hiruk-pikuk liburan dan refleksi, komik web “I Took Over The System” karya ilustrator asal Korea Selatan, Kim Ji-hoon, kembali jadi fenomena di kalangan penggemar genre isekai. Serial yang rilis pertama kali di platform komik digital pada 2023 ini, kini capai 50 juta pembaca global, didorong adaptasi animasi pendek yang tayang di festival komik Asia akhir pekan lalu. Bagi Kim, 31 tahun, komik ini bukan sekadar petualangan epik—ia kisah tentang pemain biasa yang ambil alih “sistem” game dunia virtual, ungkap tema mendalam soal kendali nasib dan batas realitas. Dengan ilustrasi dinamis penuh aksi dan plot twist yang bikin pembaca terpaku, “I Took Over The System” wakili tren komik modern: campur RPG fantasy dengan kritik sosial. Di era di mana komik digital naik 35 persen popularitas di Asia Tenggara, cerita petualangan epik ini relevan—mengajak pembaca renungkan bagaimana satu klik bisa ubah segalanya. BERITA BASKET
Latar Belakang Komik: Lahir dari Obsesi Game dan Realitas Virtual: Petualangan Epik Pemain di Komik I Took Over The System
“I Took Over The System” lahir dari pengalaman Kim Ji-hoon sebagai gamer hardcore selama pandemi 2020-2021, saat ia terjebak di apartemen Seoul, main MMORPG hingga 12 jam sehari. Sebagai ilustrator freelance yang debut dengan webtoon slice-of-life pada 2019, Kim tulis naskah pertama di notes ponsel, terinspirasi frustasi “pay-to-win” di game online yang bikin pemain biasa kalah. Serial ini rilis episode pertama pada Februari 2023 di platform komik gratis, dengan 20 chapter selesai pada Agustus 2024—total 200 halaman yang campur action fantasy dan sci-fi ringan.
Inspirasi utamanya? Pengalaman Kim kalah di turnamen game virtual karena “sistem” yang curang, yang ia adaptasi jadi metafor: protagonis, gamer biasa bernama Ji-min, mati di dunia nyata tapi bangkit di game sebagai “admin” yang ambil alih sistem. “Saya ingin tunjukkan bagaimana kendali palsu bisa jadi senjata,” katanya di wawancara pasca-festival. Komik ini tak langsung viral; episode awal dapat 10 ribu views, tapi chapter 3—di mana Ji-min hack boss level pertama—picu ledakan 1 juta pembaca. Di 2025, adaptasi animasi 5 episode oleh studio independen tambah daya tarik, capai 5 juta tayangan. Latar belakang ini bikin komiknya autentik—bukan fantasy kosong, tapi cermin gamer muda yang hadapi realitas virtual di mana 60 persen anak muda Asia habiskan 4 jam sehari online.
Petualangan Epik Ji-min: Dari Gamer Biasa ke Penguasa Sistem: Petualangan Epik Pemain di Komik I Took Over The System
Petualangan epik di “I Took Over The System” dimulai saat Ji-min, gamer 25 tahun yang kerja serabutan, mati kecelakaan lalu terbangun di dunia game sebagai “glitch”—ia ambil alih sistem, ubah aturan dari belakang layar. Awalnya, ia gunakan kekuatan untuk selamatkan guild kecil dari raid boss, dengan ilustrasi dinamis: panel split-screen tunjukkan perspektif gamer vs admin. Twist pertama di chapter 5: Ji-min sadar dunia game itu simulasi nyata, di mana NPC punya emosi, dan “sistem” adalah AI yang korup.
Petualangan makin epik di arc tengah: Ji-min rekrut aliansi melawan “Overlord”—bos utama yang wakili korporasi game—lewat quest rahasia seperti hack dungeon tersembunyi. Ilustrasi Kim cerdas: efek partikel digital campur dengan elemen fantasy tradisional, ciptakan visual hybrid yang bikin pembaca terpaku. Di chapter 12, klimaks datang saat Ji-min konfrontasi Overlord di “core server,” ungkap bahwa kemenangan berarti hapus dunia game—dan mungkin dirinya. Analis komik sebut ini inovasi: campur elemen Sword Art Online dengan kritik kapitalisme digital, di mana petualangan epik tak berakhir heroik, tapi penuh dilema. Di 2025, arc ini terasa lebih ngena—banyak pembaca gamer bilang komik ini bantu mereka evaluasi kecanduan online.
Dampak Komik dan Respons Pembaca di Era Game Digital
Sejak rilis, “I Took Over The System” tak hanya komik—ia jadi diskusi tentang batas virtual dan nyata. Serial ini capai 50 juta pembaca, dengan chapter terakhir dapat 3 juta views dalam seminggu. Adaptasi animasi 2025 tambah daya tarik, tayang di festival Seoul Comic Con dan capai 8 juta tayangan online. Pembaca remaja sebut ia “komik yang bikin mikir ulang game malam,” sementara gamer dewasa puji plot twist yang tak terduga.
Dampaknya luas: komik ini dorong Kim nominasi Webtoon Awards 2024 untuk Best Action, dan inspirasi turnamen e-sports “System Takeover” di Korea dengan 10 ribu peserta. Di era game digital di mana 70 persen anak muda Asia main online harian, komik ini jadi suara—Kim sering share di Twitter bahwa cerita ini bantu ia sendiri batasi screen time. Respons pembaca campur: cerita pribadi di forum bilang komik ini picu diskusi soal kecanduan, meski beberapa kritik ending ambigu. Di 2025, saat Kim siapkan spin-off, petualangan epik ini tetap abadi—bukan cerita sekali baca, tapi cermin dunia virtual yang kita tempati.
Kesimpulan
Petualangan epik pemain di “I Took Over The System” karya Kim Ji-hoon adalah perjalanan dari gamer biasa ke penguasa sistem, lahir dari obsesi virtual yang penuh dilema. Dari plot twist metaforis yang dinamis hingga dampak emosional di era digital, komik ini bukti kekuatan webtoon: aksi, reflektif, dan timeless. Pada November 2025 ini, saat Kim rencanakan adaptasi panjang, cerita ini tetap relevan—mengingatkan bahwa petualangan terbesar sering di balik layar. Bagi pembaca, ini undangan: baca lagi, dan ambil alih sistemmu sendiri. Kim, terima kasih atas komik yang bikin dunia game terasa lebih nyata.