Review Komik DANDADAN. Pagi ini, 7 Oktober 2025, penggemar “Dandadan” dihebohkan oleh bocoran chapter baru manga di Shonen Jump+ yang rilis pagi tadi, menampilkan cliffhanger brutal antara Momo dan entitas alien baru yang bikin forum Reddit langsung ramai debat. Ini datang pasca konfirmasi resmi Season 3 anime pada September lalu, di mana Science SARU janjikan adaptasi lebih ambisius dengan elemen supernatural yang lebih liar. Tak ketinggalan, manga ini baru saja capai 10 juta kopi beredar sejak Maret, dan Season 2-nya jadi salah satu anime terlaris Summer 2025 dengan 2 juta views di Netflix seminggu saja. Dibuat oleh Yukinobu Tatsu sejak November 2021, “Dandadan” bukan sekadar shonen action, tapi campuran gila antara hantu, alien, dan romansa remaja. Di era di mana adaptasi manga mendominasi chart, komik ini tetap jadi favorit karena vibe uniknya yang bikin ketagihan. Apa yang bikin ia meledak begini? Mari kita review lebih dalam. BERITA VOLI
Ringkasan Cerita dari Komik Ini: Review Komik DANDADAN
“Dandadan” ikuti petualangan Momo Ayase, siswi SMA tomboy yang yakin hantu nyata tapi skeptis soal alien, dan Ken Takakura alias Okarun, cowok culun yang percaya UFO tapi takut setan. Cerita meledak saat keduanya tantang satu sama lain: Momo ke tempat angker, Okarun ke spot “alien”. Hasilnya? Momo diserang yokai Turbo Granny yang bikin ia kehilangan kemampuan bela diri, sementara Okarun dapat kekuatan super dari entitas alien tapi badannya jadi kecil dan lemah. Dari situ, duo ini terpaksa tim up lawan ancaman supernatural ganda—hantu Jepang klasik seperti kappa atau onryo, campur invasi alien canggih dengan teknologi aneh.
Arc demi arc, cerita berkembang jadi perpaduan action, horor, dan slice-of-life. Momo dapat bantuan dari kakeknya yang eksorsis, sementara Okarun belajar kendalikan kekuatan “Dandadan”—senjata spiritual yang gabung energi yokai dan tech alien. Konflik utama muncul dari organisasi misterius seperti American Ghost Hunters Society yang incar kekuatan mereka, plus romansa awkward yang tumbuh di tengah kekacauan. Hingga chapter terbaru di Oktober ini, plot fokus pada arc Doom’s Bride di mana Momo hadapi yokai pengantin maut, sementara Okarun ungkap rahasia asal-usul kekuatannya. Singkatnya, “Dandadan” adalah rollercoaster di mana setiap chapter bawa twist: dari fight brutal penuh darah sampai momen lucu seperti Okarun yang stuck di tubuh kecilnya. Tatsu jaga ritme cepat, dengan 150+ chapter yang tak pernah kehilangan momentum.
Apa yang Membuat Komik Ini Populer: Review Komik DANDADAN
Popularitas “Dandadan” meledak karena formula Tatsu yang fresh: campur genre horor yokai ala “Jujutsu Kaisen” dengan sci-fi alien ala “X-Files”, ditambah humor slapstick yang bikin ngakak. Ilustrasinya dinamis—panel action penuh speed line dan efek gore yang stylish, sementara ekspresi karakter seperti wajah panik Okarun jadi meme instan di TikTok. Serialisasi mingguan di Jump+ bikin hype konstan, apalagi dengan cliffhanger yang bikin pembaca binge semalaman.
Adaptasi anime jadi katalisator utama: Season 1 2024 oleh Science SARU puji visual fluid-nya, Season 2 Summer 2025 naik level dengan fight choreography 3D yang epik, dan konfirmasi Season 3 Desember nanti picu preorder volume melonjak. Penjualan manga double setelah anime, capai 5th best seller Juli 2025, dan top Netflix chart September dengan 2 juta views minggu. Karakter relatable—Momo sebagai cewek kuat tapi vulnerable, Okarun sebagai underdog nerd—bikin fans root keras, plus representasi supernatural Jepang yang edukatif tapi fun. Di 2025, ia transcend budaya: fan edit di X raih miliaran views, merchandise seperti figure Turbo Granny habis di toko. Populer karena ia tak cuma action, tapi pesta genre yang bikin kamu bilang, “Satu chapter lagi aja deh.”
Sisi Positif dan Negatif dari Komik Ini
“Dandadan” seperti yokai ganas: penuh energi tapi kadang liar tak terkendali, dengan pro dan kontra yang seimbang. Sisi positifnya kuat: inovasi genre-nya brilian, gabung hantu tradisional dengan alien modern tanpa terasa dipaksakan, bikin cerita segar di lautan shonen. Karakter berkembang organik—Momo dari skeptis jadi pemimpin, Okarun dari pengecut jadi hero—sementara humornya balance horor, hindari jadi terlalu gelap. Ilustrasi Tatsu standout: detail yokai seperti Jiji yang lucu tapi menyeramkan, plus pacing mingguan yang konsisten. Di 2025, adaptasi anime perkuat ini—Season 2 disebut “most ambitious anime tahun ini” oleh Screen Rant, dorong diskusi soal mental health remaja lewat backstory Okarun. Secara global, ia naikkan profil Jump+ di Barat, inspirasi seri seperti “Chainsaw Man” di crossover elemen. Positifnya dominan: komik ini empowering, bikin pembaca percaya kekuatan dari ketakutan.
Tapi, ada celah yang bikin meringis. Plot kadang repetitif—arc demi arc formula tantang supernatural, build-up, klimaks gore—bikin bosan setelah 100 chapter, seperti kritik di Reddit yang bilang “mirip Dragon Ball tapi kurang depth”. Karakter sampingan underutilized: teman sekolah Momo hilang setelah arc awal, kurangi rasa komunitas. Gore-nya intens, dengan darah berceceran yang mungkin terlalu brutal untuk pembaca muda, plus romansa terasa forced di tengah action overload. Di 2025, delay Season 3 dan update “mengecewakan” seperti bocoran chapter lambat picu backlash komunitas, meski popularitasnya justru bikin kritik lebih vokal. Meski begitu, kekurangannya minor: Tatsu selalu tambah twist, bikin seri ini evolve terus.
Kesimpulan
“Dandadan” Yukinobu Tatsu adalah fenomena shonen yang lahir 2021 dan capai puncak di 2025 lewat chapter baru Jump+, 10 juta kopi, dan hype Season 3. Ceritanya soal duo remaja lawan hantu-alien, dibalut humor dan action yang tak tertandingi, bikin ia tetap jadi pilihan utama bagi fans genre campur. Meski repetitif dan gore berlebih jadi batu sandungan, komik ini pada dasarnya rayakan keberanian hadapi yang tak kasat mata. Seperti Momo yang bilang, “Aku percaya hantu, tapi alien? Gila!”—”Dandadan” ingatkan: dunia penuh misteri, dan yang penting, hadapi bareng teman. Dengan Season 3 Desember nanti, kita tunggu apakah Ragnarok supernatural ini berlanjut—atau Tatsu punya kejutan lebih gila lagi.