Review Komik Kurai Anoko to Shitai koto

review-komik-kurai-anoko-to-shitai-koto

Review Komik Kurai Anoko to Shitai koto. Pada awal Oktober 2025, manhwa “Kurai Anoko to Shitai koto” kembali mencuri perhatian pembaca manga romance setelah chapter extra Volume 5 dirilis pada pertengahan Juli lalu, memicu gelombang diskusi di X di mana pengguna berbagi fanart dan rekomendasi sebagai “underrated gem” untuk musim gugur. Tak lama setelah itu, pengumuman volume 6 yang rilis Mei tahun ini—dengan cover Touko yang misterius—menambah hype, terutama di komunitas Reddit yang memuji pacing ceritanya sebagai obat bagi yang lelah dengan trope klise. Di tengah ledakan adaptasi anime romance seperti “A Sign of Affection”, karya Ikari Manatsu ini menonjol sebagai komedi sekolah ringan yang fokus pada pertemanan introvert, tanpa elemen supernatural berat. Kisah Ren dan Touko bukan sekadar romcom; ia potret manis tentang keluar dari zona nyaman, relevan bagi generasi Z yang sering bergulat dengan isolasi sosial di era digital. Dengan lebih dari 60 chapter dan rating 7.8 di MyAnimeList, manga ini jadi bukti bahwa cerita sederhana bisa bangun ikatan emosional kuat. BERITA BASKET

Ringkasan dari Komik Ini: Review Komik Kurai Anoko to Shitai koto

“Kurai Anoko to Shitai koto” mengikuti Ren Tabata, siswa SMA tahun kedua yang bertekad tinggalkan masa lalunya sebagai loner dan bangun pertemanan baru. Orang pertama yang ia dekati adalah Touko, gadis sekelasnya yang terlihat murung, pendiam, dan agak menakutkan—tapi Ren tak bisa lepas pandang dari kecantikannya yang tersembunyi. Awalnya, Touko cuek dan sulit didekati, tapi lambat laun, interaksi kecil seperti pinjam pensil atau obrolan cuaca berubah jadi momen lucu yang bangun ikatan.

Sepanjang chapter, cerita berkembang melalui kehidupan sekolah sehari-hari: Ren ajak Touko ikut klub, hadiri festival budaya, atau sekadar jalan pulang bareng, sambil hadapi miskomunikasi khas remaja seperti salah paham soal perasaan atau tekanan teman sebaya. Touko, yang punya latar belakang keluarga rumit membuatnya tertutup, mulai buka diri berkat kesabaran Ren, ciptakan dinamika slow-burn yang manis. Elemen komedi datang dari situasi awkward seperti Ren salah ucap atau Touko blushing tak terduga, sementara romance tumbuh organik tanpa confession dramatis. Di chapter terbaru seperti Ch.62 “It’s unfair” Juli lalu, fokus pada perayaan Natal yang beda dari biasa, tambah lapisan emosional soal penerimaan diri. Dengan seni Manatsu yang ekspresif—mata Touko yang besar tapi sedih jadi signature—manga ini campur slice-of-life dengan humor ringan, tanpa villain besar; konflik internal jadi pendorong utama, akhiri arc dengan cliffhanger kecil yang bikin penasaran.

Apa yang Membuat Komik Ini Populer: Review Komik Kurai Anoko to Shitai koto

Kesuksesan “Kurai Anoko to Shitai koto” tumbuh organik sejak serialisasi di Dra-Dra Sharp# pada Oktober 2021, dengan chapter mingguan yang capai jutaan view di platform seperti MangaDex. Volume 6 yang rilis Mei 2025 langsung laris di Jepang, dorong adaptasi digital di Webtoon global, sementara rating 4.2 di Anime-Planet dari ratusan ulasan puji sebagai “romance yang tak memaksa”. Faktor kunci? Pacingnya yang sempurna: tak buru-buru romance, tapi biarkan chemistry Ren-Touko berkembang alami, seperti review MyAnimeList sebut “superb reason for its pacing” yang bikin pembaca hooked tanpa burnout.

Di 2025, popularitasnya meledak berkat rekomendasi X seperti dari @Manguear01 Maret lalu, yang bundel ia dengan judul romance underrated lain, tarik ribuan retweet dari fans genre school life. Post coloreo extra April dari @TEAMTALESS tambah daya tarik visual, sementara diskusi Reddit Ch.24-25 tahun lalu—meski lama—masih relevan dengan meme soal “cat statue” yang jadi inside joke. Di TikTok, edit chapter ikonik seperti momen Touko senyum pertama capai 200 ribu view, sementara absennya trope toksik seperti love triangle bikin ia favorit di komunitas LGBTQ+ untuk representasi subtle. Di Indonesia, manga ini populer di grup Facebook seperti “Manga Indonesia”, sering direkomendasikan sebagai “chill read” untuk pemula romance. Singkatnya, populer karena ia relatable: cerita tentang introvert yang saling sembuhkan, cocok di era di mana banyak orang merasa “gloomy” tapi haus koneksi.

Sisi Positif dan Negatif dari Komik Ini

Kelebihan utama “Kurai Anoko to Shitai koto” adalah keaslian karakternya yang manusiawi. Ren bukan MC sempurna; ia awkward dan sering gagal, sementara Touko kuat tapi rentan, ciptakan dinamika sehat yang dorong tema self-growth, seperti puji di NovelCool yang sebut “trapped in loneliness zone” tapi keluarnya satisfying. Seni Manatsu unggul dalam ekspresi halus—blush Touko yang subtle bikin hati meleleh—dan humornya ringan tanpa slapstick berlebih, bikin manga ini terapi bagi yang suka romcom slow-burn. Di chapter extra Juli 2025, momen “what changes and what doesn’t” tambah kedalaman, resonan bagi pembaca dewasa yang renungkan pertemanan jangka panjang. Tema positifnya empowering: tunjukkan bahwa “gloomy girl” bisa jadi heroine tanpa makeover paksa, inspirasi diskusi soal mental health di X tanpa terasa preachy.

Namun, kritik tak sedikit. Beberapa pembaca sebut pacing terlalu lambat di arc awal, di mana interaksi Ren-Touko terasa repetitif seperti “pinjam barang lagi”, bikin bosan bagi yang haus plot twist, seperti keluhan di Reddit Januari 2024 yang bilang “got tired of typing” soal panjangnya. Representasi side character kurang dalam—Touko’s friends sering jadi filler—dan absennya konflik eksternal besar bikin cerita terasa flat bagi fans action-romance. Di post X September 2025 dari @forsythia13579, ada yang stop baca karena munculnya “bright character” yang ganggu vibe murung, tunjukkan bagaimana side plot bisa disrupt immersion. Meski begitu, kekurangan ini justru buat manga autentik: bukan blockbuster, tapi cerita intim yang tumbuh pelan seperti pertemanan nyata.

Kesimpulan

Di Oktober 2025, saat chapter extra Juli dan volume 6 Mei nyalakan ulang buzz di X, “Kurai Anoko to Shitai koto” bukti bahwa romance terbaik lahir dari momen kecil. Dari ringkasan perjuangan Ren-Touko hingga popularitas pacing-nya yang adiktif, plus sisi cerah chemistry kontras kritik slowness, manga ini ajak kita renungkan: kadang, yang ingin kita lakukan dengan “gloomy girl” hanyalah duduk bareng dan bicara. Saat Manatsu mungkin rencanakan arc baru, warisan ini ingatkan bahwa di balik murung, ada cerita indah menunggu dibaca. Ambil salinan sekarang—siapkan senyum—karena Touko pantas dapat spot di rak favorit kamu.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *